Chiang Mai
Informasi mengenai chiang mai bisa dibaca di wikipedia, dan informasi travelling di Chiang Mai secara umum bisa dibaca di wikitravel. Informasi yang ada di halaman ini hanya merupakan pengalaman pribadi, yang mungkin tidak akurat. Pertanyaan bisa diajukan ke yohanes [at] gmail.com, kalau saya tidak sibuk, akan saya balas.
Beberapa fakta penting:
- Chiang Mai merupakan kota terbesar di bagian utara Thailand
- Sea Games Tahun 1995 diadakan di Chiang Mai
- Selain menggunakan bahasa Thai, penduduk lokal juga menggunakan bahasa daerah (Lanna/Kham Muang)
- Jarak Bangkok ke Chiang Mai sekitar 700 km (Pesawat: 1 jam 15 menit, Mobil sekitar 8 Jam, Bus sekitar 10-11 Jam, Kereta 12 Jam), seperti jarak Jakarta - Surabaya
- Jarak Chiang Mai ke Phuket sekitar 1200 km (seperti jarak Jakarta - Kuala Lumpur)
- Jarak Chiang Mai ke Pattaya sekitar 700 km (seperti jarak Jakarta - Surabaya)
- Tarif aneka tempat wisata untuk turis lokal dan asing dibedakan (kadang turis asing harus membayar 10x lipat).
Semoga perbandingan jarak itu bisa membuat orang mengerti mengapa kami tidak mau menemui orang yang mengajak "yuk ketemuan di Bangkok", atau "yuk ketemuan di Phuket". Berapa di antara Anda yang akan bersedia jika diminta "yuk ketemuan di Surabaya" jika Anda tinggal di Jakarta?.
Cuaca
Di bulan Maret-April cuaca sangat panas, mencapai 42 derajat celcius. Saat ini selalu ada masalah polusi udara di bulan April.
Di bulan November-Januari cuaca dingin, bisa mencapai 8 derajat celcius.
Selain itu cuaca umumnya sedang.
Makanan
Catatan untuk umat muslim: banyak makanan mengandung babi. (Saya Kristen, tidak bisa menyarankan tempat makan halal). Makanan di KFC juga tidak ada logo halal. Di berbagai mall ada food court dengan makanan halal.
Beberapa makanan yang khas Thailand:
- Pad thai (mie goreng)
- Tom Yam Kung (sayur kuah asam dengan udang)
- Kao Soi (Mie kering berkuah)
- Som Tam (Rujak pepaya muda)
- Kao niau ma muang (Ketan dengan mangga, recommended)
Makanan di pinggir jalan dan di restoran kecil relatif murah (30-40 baht untuk satu porsi makan merupakan harga yang wajar), harga di mall juga relatif murah, tapi harga di Airport lebih mahal.
Menuju Chiang Mai
Dari Indonesia ada beberapa alternatif pesawat:
- Pesawat ke Bangkok atau kota lain di Thailand (misalnya Phuket), dan diteruskan ke Chiang Mai
- Pesawat ke Singapore diteruskan ke Chiang Mai (Silk Air, Air Asia dari januari 2011 pernah menyediakan jalur Singapore Chiang mai, tapi jalurnya sudah ditutup)
- Pesawat ke Kuala Lumpur diteruskan ke Chiang Mai (Air Asia)
Transportasi dari kota di Thailand (Bangkok dsb) menuju Chiang Mai:
- Pesawat (Bangkok Airways, Thai Airways, Air Asia NokAir, dll)
- Bus (tulisan mengenai naik bus bisa dibaca di posting saya inihttp://blog.compactbyte.com/2017/06/29/jalan-jalan-di-bangkok/)
- Kereta (Tiket kereta bisa dipesan online http://www.thairailwayticket.com/)
Ketika sampai di Bandara, kadang ada yang membagikan SIM Card gratis (pulsa 0), atau bisa juga membeli SIMCard dengan paket data, sekitar 299 baht. Ini sangat penting jika ingin memakai Uber/Grab.
Meninggalkan Chiang Mai
Ada beberapa alternatif kembali ke Indonesia
- Bus/Pesawat/Kereta dari Chiang Mai ke Kota lain di Thailand, diteruskan dengan pesawat ke Indonesia
- Pesawat dari Chiang Mai Ke Singapore (Silk Air)
- Pesawat dari Chiang Mai Ke Kuala Lumpur
Penginapan
Banyak guest house dengan tarif bervariasi dan tergantung high season atau tidak. Guest house dengan harga 200-800 baht bisa ditemukan di berbagai tempat. Banyak juga tempat yang lebih murah dan lebih mahal (yang paling murah sekitar 80-100 baht dengan fasilitas minim). Sejujurnya saya belum pernah mencoba tinggal di guest house, jadi cobalah cari reviewnya di Internet (misalnya situs ini berisi daftar sebagian guest house: http://www.chiangmai-online.com/guesth.html).
Transportasi
Sistem transportasi di Chiang Mai belum sebagus kota-kota lain (Bangkok atau Singapore). Baik Bus maupun taksi jumlahnya sedikit, dan taksi relatif mahal. Untuk transportasi dalam kota, orang kebanyakan memakai Songthaew (disebut juga rod-daeng/mobil merah) atau tuktuk.
Sejak sekitar 2016, Grab dan Uber juga merupakan alternatif yang bagus. Banyak pengemudi yang bahasa Inggrisnya pas-pasan, jadi jika tahu lokasi sebuah tempat, lebih mudah menunjukkan di peta.
Transportasi Dalam kota
Song thaew sifatnya gabungan antara angkot dan taksi. Song thaew tidak punya jalur (seperti taksi), jadi Anda perlu menyebut tujuan Anda. Tapi banyak orang naik songthaew (seperti angkot), jadi tujuan Anda harus sama dengan tujuan orang lain. Jika semua orang menuju utara dan Anda menuju selatan, kemungkinan sopir tidak akan mengangkut Anda (atau memberikan harga yang lebih mahal).
Tuk-tuk bentuknya sedikit mirip bajai. Ini seperti taksi, bisa dinaiki 1-3 orang, dan lebih mahal dari songthaew. Anda menyebutkan tujuan, dan negosiasi harga.
Alternatif lain adalah menyewa sepeda, sepeda motor, atau mobil untuk berkeliling kota. Jika menyewa mobil, Anda perlu menyewa sopir juga (kecuali mungkin Anda punya SIM internasional dan tahu jalan serta aturan lalu lintas di Chiang Mai). Chiang Mai dikelilingi pegunungan, jadi naik sepeda atau motor ke luar kota sangat tidak disarankan (jalanan menanjak dan berliku).
Cara naik song thaew: sama seperti menyetop angkot di Indonesia, bedanya setelah berhenti, kita perlu menyebutkan tujuan kita. Mobil songthaew yang berhenti mungkin akan menuju tempat yang ingin Anda tuju, mungkin juga tidak. Kalau tidak, mereka akan bilang tidak bisa ke sana. Jika ya, tanyakan berapa harganya (bisa ditawar). Biasanya harganya memang lebih mahal dari angkot di Indonesia.
Mobil angkutan yang bukan berwarna merah, punya jalur, tapi tidak ada tulisan dalam huruf latin yang bisa dibaca untuk mengetahui jalurnya ke mana.
Transportasi Luar kota
Dua alternatif untuk perjalanan ke luar kota: menyewa mobil atau ikut tour. Sewa mobil sekitar 1500-2000 baht/hari belum termasuk bensin. Jika dilakukan bersama banyak orang, sewa mobil bisa cukup murah. Biaya untuk ikut tour bervariasi, tour bersama (group) per orang 1 hari umumnya sekitar 700-1100 baht (200 ribu - 310 ribu rupiah jika memakai kurs 280 rupiah/baht). Tour dalam kota sekitar 400 baht.
Saya sering melihat juga songthaew di luar kota, tapi biasanya ini disewa oleh satu group (bukan jalur standar yang biasa dilalui songthaew biasa).
Tempat Wisata
Ada beberapa jenis wisatawan:
- Ada yang ingin melihat-lihat
- Ada yang mencari oleh-oleh atau benda khas Thailand
- Ada yang ingin belajar bahasa Thai atau masakan Thai, atau pijat Thai
- Ada yang mencari wanita/pria/ladyboy Thailand
Saya berasumsi Anda adalah jenis yang ingin melihat-lihat dan mencari oleh-oleh khas Thailand.
Wisata Dalam Kota
Chiang Mai memiliki ratusan wat/temple/kuil, Anda bisa menghabiskan banyak waktu jika Anda ingin mengunjungi semua temple.
Kawasan Old City
Ada banyak kuil (wat/temple) di Chiang Mai, terutama di kawasan old city. Ukuran old city sekitar 1 mil persegi, jika Anda kuat berjalan, Anda bisa mengelilinginya dengan berjalan kaki (atau kunjungi saja tempat-tempat yang bagus).
Foto di old city akan ditambahkan nanti. Info mengenai old city bisa dibaca di http://thailandforvisitors.com/north/chiangmai/general/oldcity.html
Kalare Night Bazaar
Buka setiap malam, banyak penjual berbagai macam pakaian, souvenir, makanan. Di Kalare Night Bazaar kadang ada pertunjukan tarian atau lagu. Oleh-oleh bisa dicari disini, harganya sedikit lebih mahal dari Sunday Walking Market.
Saturday Walking Market
Hanya ada tiap sabtu malam. Belum pernah mengunjungi yang ini, jadi belum bisa memberi komentar.
Sunday Walking Market / Sunday Evening Market
Hanya ada tiap minggu malam. Ada banyak penjual pakaian, souvenir, makanan, dan bahkan tukang pijat.
Tukang pijat kaki
Pasar Warorot
Pasar pakaian dan kebutuhan sehari-hari, buka dari pagi hingga sore. Oleh-oleh bisa dicari di sini (terutama kain/baju/kaos). Sangat murah dibandingkan pasar malam/mall, tapi Anda harus pandai menawar.
Hati-hati, ada juga pakaian buatan Indonesia
Pinggir kota
Yang dimaksud pinggir kota: tidak di pusat kota tapi bisa dijangkau dengan mudah menggunakan red car atau tuk-tuk.
Doi Suthep
Foto-foto Doi Suthep belum diupload, Info mengenai Doi Suthep bisa dibaca di: http://en.wikipedia.org/wiki/Wat_Phrathat_Doi_Suthep
Elephant Camp
Tentunya ada gajah di situ
Kebun Binatang
Kebanyakan sama seperti kebun binatang di Indonesia. Beberapa binatang yang kemungkinan tidak ada di Indonesia: Panda (update: mulai 2017 ada Panda di Indonesia), Koala, Pinguin.
Untuk berkeliling, kita bis naik bus keliling
Busnya seperti ini:
Chiang Mai Aquarium
Di dalam kebun binatang ada akuarium yang besar, terbesar di Asia Tenggara.
Wiang Kum Kam
Info mengenai tempat ini bisa dibaca di: http://www.chiangmai1.com/chiang_mai/wiang_kum_kam.shtml
Luar kota
Biasanya perlu nyetir sendiri, atau lebih mudah lagi: hubungi travel.
Hmong Village
Ada pemandangan bunga-bunga
Ada banyak kerajinan khas Hmong yang dijual
Biasanya di sini orang akan berfoto dengan baju tradisional (baju bisa disewa)
Doi Inthanon National Park
Puncak tertinggi Thailand
Ada wat-nya juga
Dan banyak bunga-bunga
Air terjun 10 tingkat (Mae sa Waterfall)
Air terjun yang mengecewakan, tiap tingkat ternyata cuma beberapa meter jatuh airnya, terus untuk menuju tingkat berikutnya, kita perlu berjalan sekitar 100 meter.
Royal Flora
Bunga Sakura
Hanya ada di akhir Desember atau awal Januari
Acara Khusus
Festival Bunga (Flower Festival)
Diselenggarakan setiap awal bulan Februari. Ada parade mobil bunga, iring-iringan, tari-tarian.
Tari-tarian
Songkran (Tahun Baru Thailand)
Orang akan saling bersiram air di masa Songkran (April)
Loi Khratong dan Yi Pheng
Ini merupakan dua festival tapi jatuh di hari yang sama di bulan November, tanggal bervariasi (sesuai Purnama)
Melarung Sesajen (Loi Khratong)
Menerbangkan Komloy (Yi Peng)
Copyright © 2009-2018 Yohanes Nugroho